Oleh : Nina Maryana
Kegiatan patroli pengamanan hutan saat menertibkan aktivitas pembuatan arang, pemburuan kalong, pembalakan liar di lokasi kerja Resort Habaring Hurung memicu kemarahan masyarakat. Masyarakat merasa terganggu dengan kehadiran petugas yang menertibkan aktivitas mereka. Rumah inap Petugas saat bertugas pernah dikepung. Penolakan ini dilakukan oleh kelompok masyarakat yang mempunyai kepentingan terhadap lahan seperti para aktor jual beli lahan di Kelurahan Habaring Hurung, pembalak liar, pemburu satwa liar (kalong, burung) dan mereka yang bekerja membuat arang. Plang kantor resort hilang. Beberapa masyarakat yang kontra menjadi provokator saat dilakukan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi di kelurahan-kelurahan yang berbatasan dengan kawasan Resort Habaring Hurung.
Tahun 2012, dilakukan upaya mendekati masyarakat dengan mencoba merangkul anak-anak yang berada di sekitar Resort Habaring Hurung. Rudilika adalah ide yang tercetus oleh Adi Saputra (Kepala Resort) dan Hidayaturrahman yang digawangi juga oleh Nina Maryana dan Hardian Agustin menjadi sebuah project Sebangau for Kids. Kegiatan ini menjadi langkah persuasif kepada masyarakat sekitar kawasan hutan.
Pendekatan dilakukan dengan cara mengetuk pintu ke pintu rumah masyarakat dan meminta ijin kepada para orang tua agar anaknya ikut hadir dan bergabung belajar bersama di kantor resort. Ada yang langsung menolak, ada juga yang mengizinkan. Jumlah anak yang hadir pada kegiatan pembuka mencapai 45 orang dengan keragaman tingkat usia mulai dari tingkat usia Paud, TK sampai dengan SMP. Mereka melakukan kegiatan belajar di dalam kantor Resort Habaring Hurung di bawah bimbingan 3 orang Polhut resort dengan berbagai materi seperti mengenal angka dan huruf sampai Bahasa Inggris.
Dengan adanya kegiatan Sebangau for Kids, telah mengubah pemikiran masyarakat yang semula resisten menjadi rasa memiliki terhadap keberadaan Taman Nasional Sebangau. Adanya kedekatan dengan anak-anak menjadi wadah komunikasi yang baik antara orang tua dan petugas resort, secara perlahan mereka mulai malu jika melakukan aktivitas ilegal di Kawasan Taman Nasional Sebangau.
Cara pre-emtif ini dinilai optimal untuk pendekatan dengan masyarakat sebelum melakukan tindakan represif. Terjalinnya kedekatan emosional melaui anak-anak menciptakan keharmonisan hubungan orang tua dan petugas. Sebangau for kids menjadi jalan penyadartahuan masyarakat akan keberadaan Taman Nasional Sebangau khususnya di kawasan Resort Habaring Hurung lebih efektif. Kawasan Taman Nasional Sebangau ada bukan untuk mengekang aktivitas masyarakat di sekitar kawasan melainkan untuk dapat terus menjadikan hutan lestari dan terjaga agar manfaatnya dapat terus dirasakan oleh generasi yang akan datang.