- Tiga Isu Global (triple planetary crisis) yang dihadapi saat ini adalah perubahan iklim; polusi; dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Aksi menurunkan ancaman kehilangan biodiversity global sampai dengan tahun 2030 dan jangka panjang ditahun 2050 dengan visi “Living in Harmony With Nature 2050”. Dokumen Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework (KMGBF), Desember 2022.
- Atas KMGBF Indonesia juga berkomitmen terhadap kesepakatan tersebut dengan melakukan penyesuaian dan pemutakhiran dokumen National Biodiversity Strategies and Action Plans (NBSAPs) atau Indonesian Biodiversity Strategies and Action Plan (IBSAP) dengan menetapkan target-target realistis nasional saat ini sedang dilakukan finalisasi dan akan disampaikan dalam Convention on Biological Diversity (CBD) 2024 di Kolumbia. Target-target tersbut seharusnya dapat kita implementasikan secara bersama-sama dengan stakeholder terkait.
- Kegiatan Sebangau Biodiversity Fest 2024 adalah media untuk menunjukkan komitmen dan kontibusi yang nyata Taman Nasional Sebangau bersama mitranya (Pemda, perguruan tinggi, LSM, masyarakat serta dunia usaha) dalam upaya konservasi spesies orangutan yang sejalan dengan semangat untuk mengurangi laju berkurangnya keanekaragaman hayati Indonesia.
- 3 (tiga) spesies orangutan kekayaan negara kita orangutan Sumatera (pongo abelii), orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) dan orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) Kekayaan ini tidak dapat dinilai secara ekonomi konvensional, pembahasan orangutan adalah tentang ekosistem dimana orangutan menjadi spesies kunci bagi jenis satwa lainnya, Nilai Ecosystem Services perlu kita integrasikan dalam menilai jasa ekosistem bukan hanya kayu dan biomass.
- Orangutan adalah penyebar benih yang efektif dalam meregenerasi hutan (seed disversal agent) pemakan buah dan menebarkan benihnya kepenjuru lantai hutan, mereka penjaga kesehatan struktur hutan yang mungkin tidak akan mampu diperankan oleh manusia.
- Ekosistem hutan rawa gambut tropis TN Sebangau mempunyai luas ± 543.871,87 hektar, sekitar 90%-nya adalah rawa gambut tropis, dengan luasan itu menjadi satu-satunya kawasan konservasi gambut tropis yang kondisinya masih relatif baik di Indonesia. TN Sebangau mungkin satu-satunya the largest tropical peatland national park di dunia.
- Kawasan TN Sebangau 84% dari luasannya merupakan habitat orangutan liar, berdasarkan data Balai TN Sebangau tahun 2015, populasi orangutan diperkirakan 6.080 individu, dan pada tahun 2023 diprediksi populasi Orangutan di TN Sebangau mendekati 8.600 individu, ada perkembangan yang positif, dimana pada ekosistem lain kita kehilangan biodiversity (loss biodiversity).
- Upaya-upaya konservasi gambut dan orangutan harus terus kita lakukan diantaranya yang sedang dan terus dilakukan adalah (1) berkolaborasi dengan para pihak dalam pengembangan ekowisata bersama masyarakat, termasuk di dalamnya ekowisata pengamatan orangutan; (2) pemulihan ekosistem dan serta pembinaan habitat pada lokasi yang mengalami penurunan fungsi; (3) meningkatkan upaya perlindungan kawasan melalui patroli pengamanan kawasan, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, dan ancaman lainnya; (4) menjalin kerjasama kolaboratif penelitian orangutan bersama dengan perguruan tinggi dan mitra kerja.
- Pemerintah daerah, pemerintah pusat, perguruan tinggi dan lembaga peneliti dengan proporsi yang equal dapat memfasilitasi dan memberikan peluang untuk para dosen, mahasiswa dan generasi muda terus belajar khususnya tentang pengelolaan orangutan, bersama-sama dalam hubungan baik para dosen dan mahasiswa kita juga diberikan kesempatan belajar di universitas atau perguruan lain di dunia.
- Kegiatan Sebangau’s Biodiversity Fest 2024 adalah wahana kolaborasi melestarikan keanekaragaman hayati di TN Sebangau Kalimantan Tengah. Menyampaikan pesan bahwa menjaga keanekaragaman hayati memerlukan aksi nyata dan pemahaman yang tepat. Menjaga orangutan artinya merawat perdaban, SBF2024 adalah langkah awal kerjasama multi pihak kedepannya.
- Mari terus memberikan keteladanan dan aksi nyata yang melibatkan banyak pihak dan menggerakkan seluruh elemen bangsa (pentahelix) untuk saling berkomitmen dan menjadi bagian tak terpisahkan dari konservasi alam. Hidup harmonis serta semakin menghargai alam;
Disarikan kembali dari oleh Hidayat Turrahman, S.Hut
Notulensi Kegiatan : Sangkan Budiono, S.Hut, Agnes Felicia dan Ulya
Rekaman Suara Online Zoom Meeting
Kampus Universitas Palangka Raya, 20 Juni 2024