Pulang Pisau. Pada akhir Februari 2018, Taman Nasional Sebangau melaksanakan Kegiatan Patroli Perdana Pencegahan Kebakaran Hutan Bersama Masyarakat di Resort Sebangau Kuala SPTN Wilayah II di Pulang Pisau. Kegiatan ini merupakan dukungan Proyek Hibah RI-Norwegia dalam kerangka DA REDD+ Lingkup Ditjen KSDAE. Tujuannya adalah sebagai antisipasi persiapan awal dalam upaya pengendalian kebakaran hutan di Taman Nasional Sebangau dengan cara melakukan pemantauan kawasan pada area-area dengan tingkat kerawanan yang tinggi, khususnya pada desa-desa disekitar Resort Sebangau Kuala.
Dalam pelaksanaan kegiatan, koordinasi dilakukan dengan pemerintah daerah yakni Kecamatan Sebangau Kuala. Aktivitasnya dikolaborasikan dengan Program Kepolisian Resort Pulang Pisau melalui Kepolisian Sektor Sebangau Kuala dalam rangka menyampaikan tentang PILKADA langsung yang damai. Serta dilakukan sosialisasi dampak/bahaya kebakaran hutan sekaligus aturan-aturan terkait yang dapat didakwakan jika masyarakat dengan sengaja melakukan pembukaan lahan dengan tidak bertanggungjawab.
Hasil Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan dapat dihighlight sebagai berikut :
- Hingga minggu III bulan Februari 2018 masih terjadi hujan dengan intensitas tinggi, dan tinggi permukaan air tanah/gambut berkisar antara 10-20 cm diatas permukaan tanah (basah/ lembab);
- Selama rentang waktu pelaksanaan kegiatan terdapat 1 (satu) orang yang diberikan peringatan karena membuat api dan ditinggalkan. Alasannya untuk mengusir nyamuk dan bukan di area gambut. Bersangkutan telah dilakukan himbauan secara lisan;
- Secara umum masyarakat lingkup Kecamatan Sebangau Kuala memahami resiko bahaya dan dampak yang ditimbulkan oleh adanya kebakaran hutan khususnya asap, kesehatan dan melakukan usaha/pekerjaan sehari-hari tidak dapat maksimal;
- Belum terjadinya kebakaran lahan dan hutan di Resort Sebangau Kuala.
Kegiatan Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan ini dilakukan secara periodik dalam upaya meminimalisir dampak dan luasan lahan serta kawasan gambut Taman Nasional Sebangau yang terbakar dan dilakukan pada titik-titik rawan pada 3 (tiga) SPTN Wilayah Pengelolaan Taman Nasional Sebangau. (Hidayat Turrahman, S.Hut – PEH TN Sebangau)
